Belajar Fisika Berarti Belajar untuk Mendekat KepadaNya

Slide 1

Slide 2

Slide 3

Slide 4

Slide 5

Slide 6

Slide 7

Wednesday, June 29, 2022

PENGARUH SUHU PADA PENGUKURAN STRAIN BERBASIS SENSOR SERAT OPTIK BERSTRUKTUR SMS (SINGLEMODE – MULTIMODE – SINGLEMODE) DAN OTDR (OPTICAL TIME DOMAIN REFLECTOMETER)

Abstrak Serat optik berstruktur singlemode–multimode–singlemode (SMS) telah banyak dikembangkan untuk berbagai jenis sensor. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) dapat mengukur rugi daya per unit panjang, serta menunjukkan letak suatu kesalahan pada sistem jaringan serat optik. Pada penelitian ini dikembangkan suatu teknik pengukuran strain menggunakan serat optik berstruktur SMS dan OTDR. Sensor serat optik peka terhadap pengaruh suhu lingkungan. Perubahan suhu dapat mengakibatkan error pada pengukuran strain. Pada penelitian ini dilakukan kajian pengaruh perubahan suhu lingkungan terhadap pengukuran strain dan dikaji koreksinya. Karakteristik dari setiap sensor serat optik berstruktur SMS yang telah dibuat menggunakan serat optik multimode dengan panjang 5,5 cm, 6 cm, 6,5 cm, dan 7 cm serta dengan penggunaan panjang gelombang operasinya, yaitu 1310 nm. Pengujian strain dilakukan dengan memberikan pergeseran dari 0-1000 µm pada serat optik berstruktur SMS dengan variasi kenaikan setiap 100 µm. Pengaruh suhu yang diberikan pada serat optik berstruktur SMS yaitu 37 o C, 47 o C, 57 o C, dan 67 o C. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pada panjang serat optik multimode 5,5 cm sampai 7 cm dapat digunakan sebagai sensor strain. Adapun pengaruh suhu pada semua panjang serat optik multimode mengakibatkan error pengukuran strain. Pada panjang serat optik multimode 6,5 cm untuk pengukuran strain 1852 µε menimbulkan error pengukuran 448 µε. Pada penelitian ini telah diusulkan koreksi terhadap error dengan cara menambahkan sebuah sensor suhu SMS. Berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan bahwa grafik yang paling linear terdapat pada panjang multimode 6 cm, sehingga dapat dilakukan koreksinya terhadap suhu yang dapat menyebabkan error pada pengukuran strain. Pada strain 1852 µε error pengukuran akibat kenaikan suhu sebesar 10°C (dari 47°C) sebesar 319 µε dapat direduksi menjadi 142 µε.

Share:

Friday, February 22, 2019

Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di Indonesia

Jakarta, NU Online
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) memperingati hari lahir (harlah) yang keenam di Gedung LPOI, Jakarta Pusat, Jumat (1/6). LPOI terdiri atas 14 Ormas Islam, yakni Nahdlatul Ulama, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam, Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Az-Zikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Umat Islam (PUI), HBMI, dan Nahdlatul Wathan. 

Peringatan tahunan ini dihadiri Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Umum H Luthfi A. Tamimi, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, dari Mabes TNI, Direktur Bimas Polda Metro Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, dan Bendahara Umum PBNU H Ing Bina Suhendra, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, dan dari Mabes TNI. 

Dalam sambutannya, Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa keberadaan LPOI sangat diharapkan oleh Muslim sebagai tempat silaturahim. 

"Semua mendambakan menjadi satu. Tidak harus melebur, tapi ada forum untuk silaturahim, saling melengkapi, saling tukar informasi," kata Kiai Said. 

Lembaga yang dideklarasikan pada 2012 ini lahir sebelum Indonesia merdeka. Para tokoh-tokoh pendiri ormas ini, kata Kiai Said, merupakan pejuang, seperti KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim. 

"Tokoh-tokoh di ormas LPOI ini semua pejuang merebut kemerdekaan Indonesia. Semuanya punya andil dalam perjuangan merebut kemerdekaan," jelasnya. 

Menurutnya, selama ini LPOI aktif membicarakan hal-hal besar seperti penolakan terhadap kebijakan menteri pendidikan tentang sekolah lima hari. 

Kiai Said juga menyinggung tentang kelompok-kelompok radikal yang ada di Indonesia. Menurutnya, untuk melawan radikalisme dan menjaga NKRI, semua pihak harus bersama-sama bertanggung jawab, bergerak, melangkah sesuai dengan kemampuan masing masing.

"Yang paling penting kita sepakat mengawal NKRI," ucap Kiai Alumnus Universitas Ummul Qura Arab Saudi itu. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)
Share:

Thursday, February 21, 2019

Hukum Bangkai Hewan Laut Menurut 4 Madzhab

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْبَحْرِ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَابْنُ أَبِي شَيْبَةَ  وَاللَّفْظُ لَهُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَرَوَاهُ مَالِكٌ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda tentang (air) laut. "Laut itu airnya suci dan mensucikan, bangkainya pun halal."
Dikeluarkan oleh Imam Empat dan Ibnu Syaibah. Lafadh hadits menurut riwayat Ibnu Syaibah dan dianggap shohih oleh Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi. Malik, Syafi'i dan Ahmad juga meriwayatkannya.
Derajat Hadits:
Hadits ini shahih.
- At Tirmidzi berkata, “hadits ini hasan shahih, Saya bertanya kepada Imam Bukhari tentang hadits ini, beliau menjawab, “shahih””.
- Az Zarqoni berkata di Syarh Al Muwatho’, “Hadits ini merupakan prinsip diantara prinsip-prinsip islam, umat islam telah menerimanya, dan telah dishahihkan oleh sekelompok ulama, diantaranya, Imam Bukhori, Al Hakim, Ibnu Hibban, Ibnul Mandzur, At Thohawi, Al Baghowi, Al Khotthobi, Ibnu Khuzaimah, Ad Daruquthni, Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Daqiqil ‘Ied, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar, dan selainnya yang melebihi 36 imam.
Kosa kata:
- Kata البَحْر (al-bahr /laut) adalah selain daratan, yaitu dataran yang luas dan mengandung air asin.
- Kata الطَهُوْرُ (at-thohur) adalah air yang suci substansinya dan dapat mensucikan yang lainnya.
- Kata الحِلُّ (Al-hillu) yaitu halal, kebalikan haram.
- Kata مَيْتَتُهُ (maitatuhu), yaitu hewan yang tidak disembelih secara syariat. Yang dimaksud di sini adalah hewan yang mati di dalam laut, dan hewan tersebut tidak bisa hidup kecuali di laut, jadi bukan semua yang mati di laut.
Faedah Hadits:
1. Kesucian air laut bersifat mutlak tanpa ada perincian. Airnya suci substansinya dan dapat mensucikan yang lainnya. Seluruh ulama menyatakan demikian kecuali sebagian kecil yang pendapatnya tidak dapat dianggap.
2. Air laut dapat menghapus hadats besar dan kecil, serta menghilangkan najis yang ada pada tempat yang suci baik pada badan, pakaian, tanah, atau selainnya.
3. Air jika rasanya atau warnanya atau baunya berubah dengan sesuatu yang suci, maka air tersebut tetap dalam keadaan sucinya selama air tersebut masih dalam hakikatnya, sekalipun menjadi sangat asin atau sangat panas atau sangat dingin atau sejenisnya.
4. Bangkai hewan laut halal, dan maksud bangkai di sini adalah hewan yang mati yang tidak bisa hidup kecuali di laut.
5. Hadits ini menunjukkan tidak wajibnya membawa air yang mencukupi untuk bersuci, walaupun dia mampu membawanya, karena para sahabat mengabarkan bahwa mereka membawa sedikit air saja.
6. Sabdanya الطهور ماؤه (suci dan mensucikan airnya), dengan alif lam, tidak menafikan kesucian selain air laut, sebab perkataan tersebut sebagai jawaban atas pertanyaan tentang air laut.
7. Keutamaan menambah jawaban dalam fatwa dari suatu pertanyaan, hal ini dilakukan jika orang yang berfatwa menduga bahwa orang yang bertanya tidak mengetahui hukum (yang ditambahnya tersebut).
8. Ibnul Arobi berkata, “Merupakan kebaikan dalam berfatwa jika menjawab lebih banyak dari yang ditanyakan kepadanya sebagai penyempurna faedah dan pemberitahuan tentang ilmu yang tidak ditanyakan, dan ditekankan melakukan hal ini ketika adanya kebutuhan ilmu tentang suatu hukum sebagaimana pada hadits ini (Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallammenambah "dan halal bangkainya"), dan ini tidak dianggap membebani si penanya dengan sesuatu yang tidak penting.
9. Imam As Syafi’i berkata, “Hadits ini merupakan setengah dari ilmu tentang bersuci”, Ibnul Mulaqqin berkata, “Hadits ini merupakan hadits yang agung dan prinsip diantara prinsip-prinsip bersuci, yang mencakup hukum-hukum yang banyak dan kaidah-kaidah yang penting”.
Perbedaan Pendapat Para Ulama
a. Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa hewan laut tidak halal kecuali ikan dengan seluruh jenisnya, adapun selain ikan yang menyerupai hewan darat, seperti ular (laut), anjing (laut), babi (laut) dan lainnya, maka beliau berpendapat tidak halal.
b. Pendapat Imam Ahmad yang masyhur adalah halalnya seluruh jenis hewan laut, kecuali katak, ular, dan buaya. Katak dan ular merupakan hewan yang menjijikkan, adapun buaya merupakan hewan bertaring yang digunakannya untuk memangsa
c. Imam Malik dan Imam Syafi’i berpendapat halalnya seluruh jenis hewan laut tanpa terkecuali, keduanya berdalil dengan firman Allah ta’ala, “Dihalalkan bagi kamu hewan buruan laut” (QS Al Maidah : 96), dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أُحِلَّتْ لنا مَيتَتَانِ الجراد و الحوتُ
”Dihalalkan bagi kita dua bangkai, (yaitu) belalang dan al huut”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Di dalam “Kamus” disebutkan bahwa al huut adalah ikan.
Juga berdasarkan hadits pada bab ini, الحِلُّ مَيْتـَتُهُ(halal bangkainya), maka pendapat inilah (Imam Malik dan Imam As Syafi’i) yang lebih kuat.
Sumber:  Taudihul Ahkam min Bulughil Marom karya Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al Bassam.
Share:

Jangan Pernah Menghina Keluarga dan Sahabat Nabi

Di dalam kitab ‘Allimu Awladakum Mahabbata Ali Bait al-Nabiy dijelaskan bahwa yang tergolong ahlul-bait adalah Sayyidatuna Fathimah, Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan dan Sayyinina Husain –radhiyallahu ‘anhum. Mereka semua termasuk ahlul-kisa’ yang disebutkan dalam hadits. “Dari Ummi Salamah – radhiyallahu ‘anha, “Setelah turun ayat (QS. al-Ahzab 33) “sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa kamu hai ahlul-bait (anggota keluarga Rasulullah).
Dan dia hendak membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” Maka Rasulullah SAW menutupkan kain kisa’-nya (selimutnya) di atas Ali, Fathimah, Hasan dan Husain, seraya berkata, “Ya Allah mereka adalah ahli baitku. Maka hapuskanlah dari mereka dosa dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya. (HR. al-Tirmidzi [2139].
Begitu pula istri-istri Nabi merupakan keluarga Nabi berdasarkan keumuman ayat al-Qur’an, Yakni firman Allah SWT “Nabi itu lebih utama bagi orang mukmin daripada diri mereka sendiri. Dan Istri-istri Nabi adalah ibu mereka” (QS. al-Ahzab: 6). serta manthuq (arti tersurat) hadits yang menerangkan tentang anjuran membaca shalawat kepada Nabi SAW, istri dan keluarga beliau”. “Dari Abu Humaid al-Sa’idi ia bertanya kepada Rasulullah SAW bagaiamana cara kami membaca shalawat kepadamu?. Rasulullah SAW menjawab: Bacalah, “Ya Allah mudah-mudahan engkau selalu mencurahkan shalawat kepada Muhammad, istri dan anak cucunya.” (HR. al-Bukhari [2118]). (‘Allimu Awladakum Mahabbata Ali Bait al-Nabiy, hal. 18).
Sedangkan sahabat nabi adalah orang yang pernah bertemu Nabi Muhammad SAW ketika beliau masih hidup walaupun sebentar, dalam keadaan beriman dan mati dengan tetap membawa iman. (Al-Asalib al-Badi’ah, hal. 457).
Dalam keyakinan Ahlussunnah Wal-Jama’ah, mencintai keluarga dan sahabat Nabi SAW, sekaligus memberikan penghormatan khusus kepada mereka merupakan suatu keharusan. Ada beberapa alasan yang mendasari hal tersebut:.
Pertama, mereka adalah generasi terbaik Islam. Menjadi saksi mata dan pelaku perjuangan Islam. Bersama Rasulullah SAW menegakkan agama Allah SWT di muka bumi. Mengorbankan harta bahkan nyawa untuk kejayaan Islam. Allah SWT meridhai mereka serta menjanjikan kebahagiaan di surga yang kekal dan abadi. Firman Allah SWT:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ اْلأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاَةَوَءَاتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُالرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا (الأحزاب: 33)
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilahAllah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul-bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (QS. al-Ahzab: 33).
وَالسَّابِقُونَ اْلأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْبِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيتَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (التوبة: 100)
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. al-Taubah: 100).
Kedua, Rasulullah SAW sangat mencintai keluarga dan sahabatnya. Dalam banyak kesempatan, Rasulullah selalu memuji para keluarga dan sahabatnya. Melarang umatnya untuk menghina mereka. Beliau SAW bersabda:
عَنْ اَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِي قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ J ، إِنَّنِيْ تَارِكٌ فِيْكُمُالثَّقَلَيْنِ كِتَابَ اللهِ وَعِتْرَتِيْ أَهْلُ بَيْتِيْ (رواه الترمذي ، 370)
“Dari Abi Sa’id al-Khudri ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian dua wasiat, Kitabullah (al-Qur’an) dan keluargaku.” (HR. al-Tirmidzi [370]).
Dan sabda Rasul SAW:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ لاَ تَسُبُّوْا أَصْحَابِيْ لاَ تَسُبُّوْاأَصْحَابِيْ فَوَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَاأَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ (رواه مسلم، 4610)
“Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mencaci para sahabat, janganlah kalian mencaci sahabatku! Demi Dzat Yang Menguasaiku, andaikata salah satu diantara kalian menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, maka (pahala nafkah itu) tidak akan menyamai (pahala) satu mud atau setengahnya dari (nafkah) mereka”. (HR. Muslim [4610]).
Dari sinilah, mencintai keluarga dan sahabat Nabi adalah mengikuti teladan Rasulullah SAW yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari mencintai Nabi SAW.
Ketiga, Tuntunan dan teladan ini juga diberikan oleh keluarga dan sahabat Rasul sendiri. Di antara mereka terdapat rasa cinta yang mendalam. Antara satu dengan lainnya saling menghargai dan menghormati. Indahnya persahabatan yang terjalin di antara mereka bahkan telah diabadikan dalam al-Qur’an yang artinya, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. (QS. al-Fath: 29). Hal ini dibuktikan dari ungkapan-ungkapan mereka:
  1. “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Sesungguhnya Abu Bakar berkata, “Sungguh kerabat Rasulullah SAW lebih aku cintai daripada kerabatku sendiri”. (HR. al-Bukhari [3730]).
  2. ”Dari Ibnu Umar RA, dari Abi Bakar RA, beliau berkata, ”Perhatikanlah Nabi Muhammad SAW pada ahlul-bait-nya” (HR. al-Bukhari [3436]).
  3. “Dari Wahab al-Suwa’i, ia berkata, “Sayyidina Ali RA pernah berkhutbah kepada kami. Beliau bertanya, “Siapa orang yang paling mulia setelah Nabi Muhammad J? Aku menjawab, “Engkau wahai Amirul Mukminin”. Sayyidina Ali RA berkomentar, “Tidak, hamba yang paling mulia setelah nabinya adalah Abu Bakar, kemudian Umar.” (Al-Syafi, Juz II, hal. 428).
  4. “Ketika sahabat Umar dimandikan dan dikafani, Sayyidina Ali RA masuk, lalu berkata, “Tidak ada di atas bumi ini seorangpun yang lebih aku sukai untuk bertemu Allah SWT dengan membawa buku catatan selain dari yang terbentang di tengah-tengah kalian ini (yakni jenazah Sayyidina Umar).” (Ma’ani al-Akhbar, hal. 117).
  5. Dari 33 putra Sayyidina Ali RA tiga di antaranya diberi nama Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Dari 14 putra Sayyidina Hasan RA dua di antaranya diberi nama Abu Bakar dan Umar, dan di antara 9 putra Sayyidina Husain RA dua di antaranya diberi nama Abu Bakar dan Umar. Pemberian nama ini tentu saja dipilih dari nama orang-orang yang menjadi idolanya, dan tidak mungkin diambil dari nama musuhnya. (Al-Hujaj al-Qath’iyyah, hal. 195).
  6. Bagi Ahlussunnah Sayyidina Ali RA adalah seorang imam yang mulia dan harus dijadikan panutan. Sayyidina Ali RA adalah seorang pemberani dan sekali-kali bukanlah seorang pengecut. Sebagai pemimpin pasukan, di antara sekian banyak peperangan yang dilakukan pada zaman Rasul SAW, beliau selalu menjadi pahlawan yang tak terkalahkan. Karena itu tidak mungkin beliau bersikap penakut dan pura-pura atau taqiyah apalagi mengajarkannya. Di samping itu, Sayyidina Ali RA adalah sosok yang bersih hatinya dan jauh dari sifat pendendam. Sikap dan perilaku beliau telah membuktikan bahwa beliau bukan jenis manusia yang di dalam hatinya penuh dengan dendam kesumat, karena itu tidak mungkin beliau mengajarkan mengumpat dan mencaci maki orang yang dicintai Rasulullah SAW dan dihormati oleh beliau sendiri seperti Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Umar RA, Sayyidina Utsman RA, Sayyidatuna ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha– dan lain sebagainya.
Inilah beberapa alasan yang melandasi keharusan mencintai keluarga dan sahabat Nabi SAW. Sudah tentu kecintaan dan penghormatan yang diberikan adalah secara berimbang. Tetap berpedoman pada prinsip tawassuthtawazundan i’tidal. Jauh dari cinta dan fanatisme buta.
Sumber: KH. Muhyidin Abdusshomad, Hujjah NU, Akidah-Amaliah-Tradisi, 75-80
Share:

Thursday, January 24, 2019

BROSUR BIMBINGAN SBMPTN 2019

BIMBINGAN SBMPTN 2019   
SUKSES adalah 1% inspirasi dan 99% kerja keras, marilah kita bersama belajar di LBB Delta fermion yang sudah lama teruji dan terbukti banyak meluluskan siswa-siswi untuk masuk PTN ( Perguruan Tinggi Negeri ). Dengan biaya bimbingan yang lebih murah di banding LBB ( lembaga bimbingan belajar ) yang lain. Namun, tidak murahan dan tetap mengutamakan kualitas tinngi.
Ayo, Bersama meraih sukses di LBB Delta fermion.
Share:

Wednesday, December 28, 2016

TAKE HOME TEST 5 DAN 6

KLIK DISINI :

** untuk THT 5









**untuk THT 6


SYARAT :
- Untuk setiap THT sendirikan dalam bentuk file excel yang berbeda
- beri nama file untuk masing2 file dengan nama : THT 5/6_Nama_NPM
- masukkan file identitas di masing2 file excel (jangan di pisah dengan file yang di kirim)
- jangan sampai terlambat, karena bisa mengurangi nilai EAS anda bahkan bisa sampai NOL

****SELAMAT MENGERJAKAN****
******SEMOGA SUKSES******
Share:

Saturday, December 3, 2016

TAKE HOME TEST 4

Silahkan klik Disini.


SELAMAT MENGERJAKAN... !!!
Share: